INI DIA 4 FAKTA PENDIDIKAN INDONESIA

Halo JawaraPOSI di mana pun kalian berada!

Tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Tanggal ini diambil untuk memperingati hari kelahiran pahlawan sekaligus pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri Perguruan Taman Siswa yaitu Ki Hadjar Dewantara. Nah, berhubung minggu ini bertepatan dengan Hardiknas, yuk, kita sama-sama bahas fakta-fakta pendidikan di Indonesia. Apa saja kira-kira?

Sekilas info, nih! Di tanggal 14 Mei nanti POSI akan mengadakan olimpiade untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yaitu Olimpiade Sains Hardiknas, cek informasinya di sini yah!

flyer OSH 2023

Fakta Pendidikan #1: Indonesia sudah berganti kurikulum sebanyak sebelas kali sejak 1947

Sampai saat ini, Indonesia sudah mengganti kurikulum pendidikan sebanyak hingga sebelas kali. Mulai dari Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013 (K-13), dan Kurikulum 2015. Kurikulum-kurikulum tersebut telah mengalami beberapa perubahan, baik dalam aspek isi maupun pengajarannya. Setiap kurikulum yang diterapkan memiliki ciri khasnya masing-masing, tergantung pada tujuan dan konsep pendidikan pada masa itu.

Perubahan kurikulum ini tujuannya untuk membuat pendidikan lebih baik dan siswa menjadi lebih pintar. Namun, perubahan kurikulum butuh waktu, uang, dan tenaga yang besar. Maka dari itu, perubahan harus dilakukan dengan baik dan benar agar tujuannya bisa tercapai. Semua ini dilakukan agar Indonesia bisa memiliki sumber daya manusia yang pintar dan bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Fakta Pendidikan #2: Nadiem Makarim adalah Menteri Pendidikan termuda di Indonesia

Nadiem Makarim memecahkan rekor sebagai Menteri Pendidikan termuda, yaitu menjabat pada usia 35 tahun di tahun 2019. Ia menjadi salah satu dari tiga menteri termuda di Indonesia setelah Setiadi Reksoprodjo dan Dito Ariotedjo. Sebelum ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai menteri pendidikan, Nadiem adalah CEO dan pendiri perusahaan startup teknologi besar di Indonesia yaitu Gojek. Nadiem merupakan lulusan Harvard Business School dan Brown University di Amerika Serikat.

Selama menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Nadiem mengeluarkan beberapa kebijakan yang dinamakan Merdeka Belajar, yaitu mengganti ujian nasional dengan ujian yang diadakan pihak sekolah saja. Ujian ini lah yang kemudian kita kenal sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter yang dilakukan pada siswa tahun menengah (kelas 4, 8, dan 11) yang diharapkan akan memperbaiki kualitas siswa dan pembelajaran. Selain itu, Nadiem juga mencoba menyederhanakan RPP konvensional yang dianggap kaku dan memperbaiki sistem penerimaan murid baru. Beliau juga salah satu pencetus program pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19.

Fakta Pendidikan #3: Pelajar Indonesia termasuk paling bahagia di dunia

Berdasarkan survei Varkey Foundation, Indonesia masuk peringkat teratas pelajar paling bahagia di dunia. Sebanyak 40% siswa Indonesia memiliki kesejahteraan emosional yang baik. Ironisnya, dengan tingkat kebahagiaan yang tinggi, pelajar Indonesia masih berada di peringkat terbawah pada tes PISA. Pada tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 74 untuk tes literasi, 73 untuk tes matematika, dan 71 untuk tes sains. Ini membuktikan bahwa Indonesia masih sangat tertinggal dalam hal pendidikan. Hal ini bisa diakibatkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kualitas pendidikan yang kurang dan belum merata.

Meskipun demikian, hasil survei ini menunjukkan bahwa kesejahteraan emosional juga merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan. Kesejahteraan emosional yang baik dapat membantu siswa dalam mengatasi tekanan dan stres yang seringkali mereka hadapi selama proses belajar. Hal ini juga dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, sehingga mereka dapat lebih mudah untuk fokus dan berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

Oleh karena itu, para pengambil kebijakan di Indonesia harus memperhatikan dan mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan yang merata di seluruh wilayah. Selain itu, penting untuk memperhatikan kesejahteraan emosional siswa sebagai bagian dari proses pendidikan yang holistik. Dengan demikian, diharapkan bahwa siswa Indonesia dapat tidak hanya menjadi siswa yang bahagia tetapi juga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Fakta Pendidikan #4: Sistem pendidikan Indonesia pernah dijadikan model untuk pendidikan Malaysia

Dulunya, banyak sekali pelajar-pelajar dari negara tetangga yang mengambil pendidikan di negara kita. Hal ini tidak terlepas dari reputasi baik sistem pendidikan Indonesia di mata internasional pada masa lalu. Bahkan pada tahun 1970-an, Malaysia pernah mengadopsi sistem pendidikan Indonesia sebagai model untuk mengembangkan sistem pendidikan mereka sendiri.

Namun, seiring berjalannya waktu, reputasi sistem pendidikan Indonesia mengalami penurunan. Terdapat berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi sistem pendidikan Indonesia, seperti rendahnya kualitas pendidikan, ketidakmerataan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, dan minimnya akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.

Oleh karena itu, diperlukan perbaikan dan peningkatan dalam sistem pendidikan Indonesia agar dapat kembali menjadi model pendidikan yang diakui di mata internasional. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia serta memperkuat kurikulum pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan melakukan hal ini, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat kembali menjadi teladan bagi negara-negara lain di dunia.

Nah ini dia beberapa fakta pendidikan Indonesia yang perlu kita ketahui untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Untuk memperbaiki sistem pendidikan Indonesia, diperlukan komitmen dan upaya dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan. Dengan meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan, diharapkan dapat tercipta generasi muda yang cerdas, terampil, dan berdaya saing tinggi sehingga dapat menghadapi tantangan masa depan.

Scroll to Top